Business Transformation Strategy
Your Journey to Become a Better, Faster, More Valuable Organization
Business transformation adalah tentang mengidentifikasi teknik, proses baru, aset, dan teknologi yang belum digunakan secara maksimal. Hal ini membutuhkan pemahaman bagaimana solusi alternatif dapat diterapkan untuk mengakuisisi pangsa pasar yang lebih besar, meningkatkan pendapatan dan kepuasan pelanggan, atau mengurangi biaya operasional.
Organisasi melakukan transformasi bisnis untuk menciptakan value. Untuk melakukannya, mereka mungkin perlu mendalami dan membuka potensi karyawan, memanfaatkan kekayaan intelektual dan teknologi eksklusif untuk tujuan baru, atau berusaha menjadi lebih efisien untuk memaksimalkan potensi perusahaan.
Tujuan dari setiap proyek business transformation harus memastikan bahwa organisasi mengimplementasikan proses dan sistem terbaik. Bagi banyak organisasi, ini bukanlah proses yang sederhana, terutama dalam organisasi yang memiliki pola pikir yang takut akan perubahan. Oleh karena itu, bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan karyawan menentukan seberapa sukses transformasi tersebut nantinya.
Apa Itu Business Transformation?
Business transformation adalah strategi change management yang dapat didefinisikan sebagai pergeseran, penataan ulang atau perubahan mendasar pada operasi bisnis. Tujuannya adalah untuk melakukan pembaruan pada proses, orang atau sistem (teknologi) agar lebih perusahaan lebih selaras dengan strategi dan visi bisnisnya.
Ada banyak alasan sebuah bisnis untuk mempertimbangkan transformasi. Misalnya, adanya teknologi baru, perubahan pasar, laba dan omset yang rendah, atau merger dan akuisisi. Transformasi ini membantu organisasi bersaing dengan lebih efektif dan efisien, atau menciptakan poros strategis.
Business transformation biasanya melibatkan perubahan pada seluruh organisasi, seperti ketika mengintegrasikan dua perusahaan yang terlibat dalam merger atau akuisisi. Atau mungkin melibatkan perubahan pada fungsi tertentu, seperti IT, SDM, atau Finance. Contohnya, efisiensi mungkin diperlukan untuk mendorong penerapan sistem finansial terbaru.
Apa Saja Jenis Transformasi Bisnis?
Dengan cakupan yang luas, business transformation dapat dikaitkan dengan banyak aspek. Ada banyak cara untuk memisahkannya menjadi beberapa jenis, tetapi aktivitas transformasi bisnis umumnya termasuk dalam satu (atau lebih) dari tiga kategori berikut:
(1) Business process transformation
Transformasi jenis ini fokus pada “bagaimana menyelesaikan sesuatu” dan bisa jadi mencakup agile transformation. Jenis ini biasanya melibatkan banyak pengoptimalan dan otomatisasi proses yang repetitif, agar dapat fokus kepada proyek-proyek dengan value lebih besar. Secara umum, ini adalah effort jangka panjang, yang dimulai dari metode-metode umum lalu berlanjut kepada metode yang lebih spesifik. Tujuan akhirnya adalah untuk meringankan beban perusahaan agar bisa lebih fokus pada inovasi, memberikan produk bernilai tambah, dan melayani pasar dengan lebih baik.
(2) Digital transformation
Transformasi digital adalah proses penggunaan teknologi digital untuk menciptakan atau memodifikasi proses bisnis, culture, dan pengalaman pelanggan yang baru. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan pasar yang terus berubah. Transformasi jenis ini difokuskan pada penggunaan teknologi untuk mendapatkan value. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti distribusi data dengan cara yang baru dan lebih efisien (contohnya digital CRM system, ERP system, atau online ordering).
(3) Organizational transformation
Organizational transformation dimaksudkan untuk membawa perusahaan dari kondisi sekarang kepada kondisi yang lebih baik di masa depan. Mengubah alokasi sumber daya adalah kunci untuk banyak transformasi. Sumber daya ini termasuk aset paling berharga bagi perusahaan, yakni para karyawan. Inisiatif perubahan ini melibatkan upaya yang berfokus pada karyawan.
Penelitian menunjukkan bahwa para karyawan di posisi leader dan senior HR memiliki peran utama dalam menciptakan perubahan yang langgeng. 80% profesional HR percaya bahwa perubahan organisasi yang sukses melibatkan senior atau top manajemen. Merekalah yang membantu mewujudkan transformasi positif.
Contoh Sukses Business Transformation
Peran kepemimpinan yang kuat dan kemampuan untuk menghidupkan semangat perubahan di antara karyawan adalah dua prinsip kesuksesan yang saling menguatkan jika dijalankan dengan baik. Misalnya, ketika para pemimpin memastikan bahwa stafnya memiliki ownership, 70% transformasi akan berhasil. Berikut ini beberapa contoh business transformation yang berhasil:
GENERAL MOTORS
General Motors (GM) adalah contoh utama perusahaan yang berhasil menjalani transformasi bisnis. Mereka merombak seluruh pendekatan mereka terhadap IT, mempekerjakan lebih dari 10.000 profesional IT untuk menggantikan kontraktor outsourcing, dalam upaya untuk meringankan beban IT support dan maintenance, sehingga mereka bisa fokus kepada pengembangan dan inovasi baru. Hasilnya sejauh ini adalah produktivitas sepuluh kali lebih besar dan data seribu persen lebih banyak, dan transformasi terus berlangsung, dengan fokus saat ini pada membuka potensi operasi baru untuk meningkatkan keuntungan mereka.
NETFLIX
Kisah Netflix adalah ilustrasi sempurna dari transformasi bisnis. Mereka mengubah model bisnis hiburan mereka dari layanan penyewaan DVD dengan cara subscribe bulanan kepada layanan online streaming. Saat ini, mereka adalah salah satu perusahaan hiburan paling sukses dengan 109 juta pelanggan di seluruh dunia dan telah berkembang menjadi produser original series yang berhasil memikat ratusan juta penonton di seluruh dunia: sebut saja The Stranger Things, The Walking Dead, dan Bridgerton.
MCDONALD’S
Sebagai salah satu fast-food chain paling terkenal di dunia, McDonald's Divisi Italia berusaha untuk mengoptimalkan proses procurement mereka dan mengelola semua hubungan pemasok mereka di seluruh rantai pasokan secara online, mulai dari dari memilih vendor hingga negosiasi kontrak melalui transformasi digital di bidang procurement. Mereka memutuskan untuk menggunakan portal online untuk memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antara mereka dan pemasok dan untuk mendigitalkan semua dokumentasi. Keberhasilan peralihan ke e-procurement di semua restoran McDonald's Italia bisa menjadi sesuatu yang ditiru perusahaan di seluruh dunia.
ASIAN PAINTS
Contoh inspirasional berikutnya datang dari sebuah perusahaan asal India yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Didirikan pada tahun 1942, Asian Paints dikenal sebagai salah satu perusahaan paling advanced secara digital di India. Pada tahun 2017 Forbes menobatkan Asian Paints sebagai salah satu dari sepuluh perusahaan paling inovatif di dunia.
Kurang dari satu dekade yang lalu, Asian Paints menyadari bahwa punya keterbatasan dalam melihat faktor-faktor kompleks yang mempengaruhi operasi. Perusahaan memutuskan untuk mengintegrasikan solusi cerdas menggunakan artificial intelligence (AI) untuk menarik data produksi dari ratusan aset dan menyimpan versi digital dari proses produksi. Inovasi berkelanjutan telah mengubah Asian Paints menjadi pemimpin digital regional dan global. Pada tahun 2019, Coating World menempatkan Asian Paints di posisi ke-9 di antara perusahaan cat terbaik di dunia.
Bagaimana Cara Melakukan Transformasi Bisnis?
Semuanya dimulai dengan strategi—tanpa tujuan dan gambaran besar yang jelas tentang cara mencapainya, upaya business transformation pasti akan gagal. Strategi ini juga harus jelas bagi individu untuk memastikan tidak ada yang mengalami kebingungan atau mispersepsi, karena langkah dan proses transformasi bisnis harus jelas; tidak boleh ada kemungkinan variasi persepsi atau salah tafsir.
Berikutnya adalah mengidentifikasi kemampuan mana yang dibutuhkan (atau harus ditingkatkan) untuk mencapai tujuan strategis tersebut. Ini adalah hal-hal yang tidak mampu atau belum dilakukan perusahaan saat ini. Atau bisa jadi berupa area yang butuh perbaikan yang signifikan. Deloitte mendefinisikan setiap langkah menjadi enam poin:
Mission: Diambil langsung dari strategi, yaitu mengapa, bagaimana, dan kemampuan untuk mencapainya.
Insigt: Cara mengompilasi data, berkomunikasi, dan menggunakan data untuk mendorong keputusan.
Integration: Aturan, peran, dan tanggung jawab pengambilan keputusan.
Process: Didefinisikan dengan baik dan dirancang secara efisien untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Technology: Persyaratan untuk kemampuan dalam hal perangkat keras, perangkat lunak, alat, dan layanan
Talent: Keterampilan dan pengalaman apa yang dibutuhkan agar kemampuan ini berkembang, termasuk mengalokasikan staf yang ada dan merekrut anggota tim tambahan.
Setiap aktivitas transformasional juga membutuhkan “staying power” karena percuma saja menjalani seluruh proses ini jika perusahaan kembali ke cara lama segera setelah proses transformasi selesai. Data dan metrik yang sama yang digunakan untuk mengukur apakah perusahaan telah mencapai tujuannya juga dapat digunakan untuk memastikan perubahan bertahan setelah transformasi selesai.
Setiap organisasi yang established dan tertarik untuk memaksimalkan kinerjanya, meningkatkan efisiensi, dan tetap bertahan dan bahkan terus berkembang dalam lima, sepuluh, dua puluh tahun mendatang harus mempertimbangkan untuk melakukan business transformation. Akan selalu ada celah, proses, dan struktur yang akan jadi jauh lebih baik ketika mengalami transformasi, dan ini akan membuat perusahaan mampu bertahan dan bahkan jadi lebih profitable.
Sebagai konsultan, kami berpengalaman dalam membantu berbagai perusahaan untuk mengintegrasikan strategi, proses, teknologi, dan informasi untuk meningkatkan efektivitas, mengurangi biaya, dan meningkatkan laba dan value. Kami membantu bisnis dan organisasi untuk merencanakan masa depan, dalam menentukan tujuan yang ingin mereka capai dan strategi untuk membantu mencapainya.
Hubungi kami sekarang untuk mengetahui bagaimana kami dapat membantu perusahaan Anda jadi lebih baik, lebih cepat, dan lebih valuable, sesuai target dan kebutuhan Anda!
4 Dec 2023 09:05 | Zani