Orange School

Orange School

The Improvement Program Especially Designed For Your Business Growth

 

Tidak ada pemimpin bisnis di luar sana yang akan mengatakan tidak untuk meningkatkan bisnis mereka. Dalam kapasitas apa pun, peningkatan bisnis harus konstan dalam organisasi. Sebuah program perbaikan proses yang disebut continuous improvement memberikan peningkatan semacam ini di organisasi, yang akan berkembang jadi lebih besar, lebih valuable dan lebih profitable. Namun sayangnya, tidak semua pemimpin bisnis tahu harus mulai dari mana.

 

Bisnis yang bertumbuh tidak hanya menguntungkan secara materi, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas, keamanan, dan kepuasan karyawan dan pelanggan. 54% inisiatif continuous improvement yang berhasil terbukti meningkatkan kepuasan pelanggan.

Organisasi perlu terus melakukan perbaikan dan pengembangan jika mereka ingin bertahan dalam persaingan. Mereka perlu mempertahankan keunggulan kompetitif dan mencapai kesuksesan jangka panjang. Meskipun sebagian besar dari kita menyadari betapa pentingnya berusaha untuk menjadi lebih baik, baik di tingkat individu maupun di tingkat organisasi, kita sering gagal menjadikan continuous improvement sebagai upaya rutin.

Walaupun continous improvement adalah sebuah common sense, namun implementasinya tidak mudah. Seperti upaya perbaikan lainnya, ini memiliki tantangannya tersendiri. Kadang pemimpin bisnis tidak punya gambaran jelas harus mulai dari mana, apa yang harus dilakukan untuk memulai, bagaimana menyebarkan inisiatif ke seluruh organisasi, metodologi apa saja yang harus dipakai, dan bagaimana menciptakan budaya yang mendukung improvement. Bahkan, sebagian orang yang ingin memulai inisiatif ini sebenarnya belum terlalu jelas memahami apa itu continuous improvement.

Apa itu Continuous Improvement?

Pertama-tama, mari kita definisikan apa arti continuous improvement. Berakar dari industri manufaktur, continuous improvement adalah metode yang berupaya menemukan peluang untuk memastikan efisiensi, secara terus menerus. Ini melibatkan penilaian proses, produk, dan layanan yang berjalan saat ini untuk memastikan bahwa output dimaksimalkan dan segala hal yang tak bernilai tambah (waste) diminimalkan.

Continuous improvement menguntungkan para stakeholder internal dan eksternal, mulai dari karyawan hingga pelanggan dan investor. Namun, continuous improvement bukanlah upaya sekali jalan yang dilakukan dan kemudian dilupakan.

Inisiatif ini berkelanjutan dan tidak ada akhirnya. Ini adalah inisiatif yang menjadi bagian dari operasi bisnis yang berkelanjutan. Anda dapat menganggapnya sebagai lifestyle, alih-alih sesuatu yang mau Anda coba sekali seumur hidup. Namun, meski sudah menjadi bagian dari bisnis, upaya ini tetap membutuhkan strategi dan metodologi yang tepat untuk memberikan dampak perubahan.

Karena continuous improvement harus menjadi “cara sebuah perusahaan beroperasi”, artinya setiap orang harus ikut serta. Jadi, menciptakan budaya perbaikan adalah prioritas untuk mewujudkannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberdayakan setiap orang dalam organisasi untuk memahami bahwa mereka dapat menunjukkan celah-celah atau potensi perbaikan (di area kerja mereka) untuk memicu perubahan positif.

Memulai Inisiatif Continuous Improvement

Membangun budaya continuous improvement dimulai dengan mengadopsi strategi yang sesuai untuk organisasi Anda. Strategi ini harus diselaraskan dengan model bisnis yang ada, alur kerja, dan budaya organisasi. Selain itu, semua stakeholder utama perlu dilibatkan dalam strateginya agar efektif. Dan meskipun setiap organisasi itu unik, langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun budaya peningkatan berkelanjutan kurang lebih sama.

Awal dari setiap inisiatif harus dimulai dengan memikirkan tujuan akhir. Anda perlu memahami budaya perusahaan Anda saat ini dan model bisnis yang ada saat ini. Setelah Anda menetapkan kondisi saat ini, bayangkan seperti apa masa depan perusahaan dalam skenario kasus terbaik dan paling optimis. Dari keadaan futuristik dan optimis ini, tentukan apa yang secara realistis dapat dicapai perusahaan dalam 5, 10, dan 50 tahun ke depan. Target Anda untuk masa depan harus berada di antara visi perusahaan yang realistis dan optimis.

Untuk memahami posisi perusaahaan dan operasional saat ini, biasanya perlu dilakukan assessment. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kondisi dan status perusahaan saat ini. Kondisi yang biasa kita lihat di peta sebagai “Anda di sini”. Dalam program kami, hasil assessment biasanya diklasifikasikan dengan kode warna, yang inspirasinya berasal dari raksasa ritel asal Amerika Serikat, Walmart.

Assessment dan Laporan Audit Perusahaan dalam Kode Warna

Walmart dikenal dengan sistem supply chain kelas dunia yang merupakan hasil implementasi Lean Six Sigma yang berhasil. Salah satu strateginya adalah selalu mempertahankan kemitraan dan hubungan strategis dengan pemasok tepercaya yang dapat memasok produk saat dan saat permintaan muncul. Mereka telah mempertahankan hubungan jangka panjang dengan vendor dan berkomitmen untuk membeli produk dalam jumlah besar, dengan syarat pemasok harus memberi harga rendah khusus untuk Walmart.

Namun bukan hanya itu saja rahasia sukses mereka, tapi Walmart juga memastikan mereka hanya mengambil barang dari pemasok yang terpercaya. Mereka hanya bekerjasama dengan pemasok yang telah memenuhi kriteria. Untuk itu, Walmart meninjau laporan audit pihak ketiga yang dikirimkan pemasok mereka dan memberi kode warna warna pada fasilitas pemasok tersebut. Peringkat diberikan berdasarkan evaluasi program pihak ketiga terhadap fasilitas tersebut dan ulasan Walmart sendiri atas laporan tersebut.

Peringkat fasilitas yang umum adalah:

Hijau: Peringkat hijau mengidentifikasi fasilitas yang auditnya menunjukkan tingkat kepatuhan yang sangat baik terhadap standar Walmart.

Kuning: Peringkat kuning mengidentifikasi fasilitas yang auditnya menunjukkan kepatuhan yang baik terhadap standar Walmart.

Orange: Peringkat jingga/orange mengidentifikasi fasilitas yang auditnya menunjukkan pelanggaran yang cukup serius terhadap standar, tetapi Walmart masih akan bekerjasama dengan pemasok tersebut sementara mereka memperbaiki operasinya agar sesuai dengan standar Walmart.

Tiga peringkat Oranye berturut-turut dapat menghasilkan peringkat Merah, terlepas dari apakah fasilitas tetap mengikuti program audit. Selain itu, pemasok yang mengikuti audit dengan hasil peringkat Oranye harus terus menggunakan program audit yang sama sampai fasilitasnya membaik jadi peringkat Hijau atau Kuning.

Merah: Peringkat merah mengidentifikasi fasilitas melakukan pelanggaran berat terhadap standar Walmart, yang memungkinkan penghentian kerjasama dengan Walmart, sementara atau seterusnya. Peringkat merah juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi fasilitas yang sertifikasinya telah dicabut oleh Walmart. Jika fasilitas dinilai dengan peringkat Merah, kemampuannya untuk memproduksi produk untuk Walmart dapat dihentikan tanpa batas waktu, produksinya dihentikan dan/atau produknya ditolak.

Orange School

Orange School merupakan program bagi perusahaan yang ingin memulai inisiatif continuous improvement, dan dirancang khusus untuk perusahaan Anda berdasarkan assessment, kebutuhan, dan target perusahaan. Terinspirasi dari kode warna Orange dari Walmart, program ini dirancang khusus untuk perusahaan yang ingin memberikan value lebih besar, baik kepada pelanggan, karyawan, dan stakeholder-nya.

Sangat banyak organisasi telah mencoba untuk memulai inisiatif continuous improvement, atau mencoba menerapkan Lean Six Sigma, tetapi hasilnya kurang memuaskan. Untuk memastikan program yang sukses, program tersebut harus diselaraskan dengan pergeseran budaya di seluruh perusahaan. Program Orange School ini memberi perusahaan Anda booster untuk memulai, sekaligus membekali karyawan Anda yang nantinya akan jadi motor bagi inisiatif perbaikan di perusahaan ke depannya.

Program Orange School akan membantu Anda menuju continuous improvement dan keberhasilan program seperti Lean Six Sigma, dengan beberapa pendekatan, seperti:

  1. Memastikan keterlibatan manajemen dan c-level executive

Ini adalah langkah yang paling penting. Dukungan dan dorongan dari jajaran kepemimpinan organisasi dikutip sebagai faktor keberhasilan nomor satu dari inisiatif continuous improvement.

Eksekutif perlu menkomunikasikan kepada karyawan mereka mengapa improvement penting bagi perusahaan, dan bagaimana hal itu akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan dan memuaskan.

  1. Melakukan pilot program

Memulai dari pilot program adalah pendekatan terbaik jika Anda adalah organisasi yang baru menjalankan continuous improvement. Perusahaan yang saat ini telah sukses dahulu memulai dengan proyek percontohan skala kecil sebelum melibatkan seluruh organisasi. Program percontohan ini sepenuhnya akan difokuskan untuk mendapatkan manfaat dari improvement. Data dan pembelajaran yang diperoleh dari program awal ini dapat menjadi booster dan percontohan untuk inisiatif yang lebih besar.

  1. Mendorong keterlibatan seluruh karyawan

Karyawan adalah motor yang penting untuk membuat budaya continuous improvement berhasil. Kumpulkan ide dari anggota tim Anda dan dorong mereka untuk berbagi dengan memberikan penghargaan dan pengakuan yang membuat mereka termotivasi.

Ide yang dipilih juga akan diterapkan sesegera mungkin. Ini menunjukkan kepada karyawan bahwa Anda serius untuk melakukan perbaikan. Bahkan jika sebuah ide tidak sesuai dengan target, memberikan umpan balik kepada karyawan tentang apa pun yang mereka usulkan sangat penting untuk mempertahankan proses continuous improvement.

  1. Memperjelas target dan tujuan

Awal dari setiap inisiatif harus dimulai dengan tujuan akhir. Kami akan membantu Anda memahami budaya perusahaan Anda saat ini dan model bisnis yang ada saat ini. Setelah Anda menetapkan kondisi saat ini, Anda seperti apa masa depan perusahaan dalam skenario kasus terbaik dan paling optimis. Ketiga target dan tujuan telah menjadi jelas, kami bersama Anda akan menetapkan program dan memilih strategi/metodologi yang akan digunakan.

Continuous improvement menawarkan metode bagi bisnis Anda untuk menjadi lebih baik setiap saat. Apakah Anda memilih untuk menerapkan perubahan secara tersegmentasi atau keseluruhan, atau di antara keduanya, Anda dapat membantu mengurangi waste dan mengoptimalkan hasil.

Siapkah Anda untuk perjalanan continuous improvement dan mengantarkan organisasi Anda ke puncak kompetisi?

6 Dec 2023 01:40 | Zani